Kamis, 04 Juni 2015

Jalan Swadaya Kenten Laut Kecipratan Dana DID



Jalan Swadaya, Dusun I, Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa Kecipratan Dana Infrastuktur Desa (DID) 2015 dalam bentuk cor beton. Dimana DID merupakan program Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian SH dalam membangun desa dan kelurahan di Kabupaten Banyuasin. Total DID yang digelotorkan tiap tahun untuk desa dan kelurahan Rp 500 juta.
  
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa (Kades) Kenten Laut Ahmad Sarbini, Kamis (4/6) kemarin diruang kerjanya menjelaskan, total panjang pengecoran Jalan Swadaya 178 meter dengan lebar 2 meter. Jalan itu membelah pemukiman penduduk  Dusun I, dan jalan biasa digunakan masyarakat sebagai jalan utama pemukiman.
Dicornya jalan ini maka dipastikan aktifitas jalan dari pemukiman menuju ke jalan utama desa lancar tanpa kendala. “Tidak becek lagi, sebagian jalan sudah dicor dan sebagian lagi sedang dalam pengerjaan.” ungkapnya.
Lanjut Sarbini, selain Jalan Swadaya, sejumah jalan pemukiman penduduk lainnya juga mendapatkan pengecoran, namun bukan berasal dari dana program DID. Jalan lainnya yang mendapatkan pengecoran berasal dari dana APBD Kabupaten Banyuasin. “Ada dua sampai tiga jalan pemukiman penduduk akan dicor beton, pekerja proyek pengecoran sudah konfirmasi kedesa, dimana pengerjaannya dilakukan sebelum Ramadhan,” ungkapnya.
Kepala Dusun  (Kadus) I Desa Kenten Laut Dedi Mukhtar mengatakan, berbagai pembangunan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuasin di Desa Kenten Laut. Hal ini sangat baik, karena berdampak pada kemajuan infrastruktur umum masyarakat ditingkat desa. “Kemajuan pembangunan terus dialami desa, itu berkat perhatian pemerintah Kabupaten Banyuasin yang melakukan pembangunan dari tingkat desa,” katanya.
Mewakili masyarakat Dusun I, ia berterima kasih pada pemerintah Banyuasin atas apa yang direalisasikan. “Pemerintah telah memberikan perhatian pada pembangunan Desa Kenten Laut, ini sangat baik untuk kemajuan desa,” katanya.


Elpiji Melon Tembus Rp 27 Ribu di Sungsang


Masyarakat di Desa Sungsang Kecamatan Banyuasin ll mengeluh terkait kelangkaan gas elpiji melon 3 kilogram. Kelangkaan gas elpiji berdampak pada kenaikan harga dari pengecer ke masyarakat. Gas elpiji melon di pengecer  tembus Rp27 ribu per tabung.

Mila (35) warga Desa Sungsang II Kecamatan Banyuasin ll, Rabu (4/6)  mengatakan, gas elpiji melon beberapa hari terakhir ini sulit ditemui ditingkat pengecer wilayah pemukiman. Kalau pun ada harganya melambung tinggi mencapati Rp27 ribu per tabung. "Hampir setiap pengecer di warung kehabisan stoknya elpiji,  makanya harga elpiji melon melonjak tajam,” katanya.

Senada diungkapkan Rusdi (40) warga Sungsang lainnya mengaku, harga gas elpiji makin tidak terjangkau, padahal  gas elpiji 3 kilogram menjadi andala keluarganya sebagai bahan bakar untuk memasak. Alasannyaia tak mampu membeli gas yang ukuran dua puluh lima kilogram yang banyak dijumpai. “Kalau tabung besar stoknya banyak, tapi harganya mahal, berbeda denga tabung kecil sulit ditemui dipengecer,” katanya.

Terpisah, salah satu penjual gas elpiji melon di sungsang Edo (37) mengakui, bahwa dalam sepekan terakhir ini gas melon distribusinya banyak belum sampai ke agen wilayah Sungsang, tentunya berdampak  pada distribusi agen kepengecer  yang terlambat.“Ada keterlambatan pengiriman suplai ke agen di Sungsang, tentuya berdampak pada suplai kemasyarakat. Kondisi ini biasanya dimanfaatkan para pengecer nakal untuk menaikan harga,” ucapnya.

Ia pun berharap kondisi ini tidak terjadi lama, karena akan menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji melon, parahya lagi bila situasi ini berlaggsung lama maka agen seperti dirinya bisa turut menjadi korban, yakni disalahkan.“Kami sering juga disalahkan gara-gara kondisi ini, makanya kami harapkan dalam beberapa hari kedepan suplai epiji bisa kembali normal,” pungkasnya.

Minggu, 31 Mei 2015

Dinsos Banyuasin Gelar Bimbingan Keterampilan Kerja


Sekitar 25 orang anak kurang mampu asal 19 kecamatan di Kabupaten Banyuasin mengikuti kegiatan bimbingan pelatihan keterampilan kerja yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) Banyuasin.
            Kegiatan dengan tujuan menciptakan kemandiran para remaja (usia 16-22 tahun) putus sekolah dan terlantar tersebut, digelar selama dua hari 28 Mei sampai 29 Mei di lingkungan Balai Penelitian Sembawa.
Kepala Dinas Sosial Drs M Yusuf mengatakan, mereka diberikan  pembinaan mental dan kehidupan sosialnya, serta diberikan pembekalan keterampilan diri agar mereka bisa mandiri.
Keterampilan diri, yang diberikan para remaja berupa tata boga. Tidak hanya diberi bekal keterampilan, mereka juga diberi tool kit atau alat modal kerja agar bisa bekerja maupun berwirausaha setelah program pembinaan selesai. “Mereka dberikan keterampilan dan juga alat modal kerja,” ucapnya.
Sebagai contoh, remaja putus sekolah yang tadinya kehidupannya tidak jelas karena tidak punya kemampuan diharap menjadi sejahtera karena sudah ada mata pencaharian. Termasuk diharapkan punya mental sosial. “Intinya meningkatkan kemandirian mereka dengan modal kerja dan keterempilan yang dimiliki. Minimal setelah ini mereka bisa bekerja sesuai keterampilan atau memulai berwirausaha baru dengan modal kerja yang ada,” urainya.
            Sementara Kepala Bidang (Kabid) rehabilitasi sosial Sudarto SSos MM, melalui Kepala Seksi (Kasi) Perlidungan anak dan lansia Noviani S Kom mengatakan, praktek kerja yang diberikan berupa tata boga, dimana tiap peserta akan melihat dan bisa bertanya langsung  tentang cara mmemuat aneka kue siap jual.
            “Kami hadirkan tenaga ahli didepan mereka, nantinya satu persatu mereka bisa merasakan, melihat dan praktek lansung, sehingga dipastikan mereka bisa menerapkannya di rumah,” pungkasnya. (din)





Kamis, 28 Mei 2015

PNPM Talang Kelapa Gulirkan Dana 3 Milyar



Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kecamatan Talang Kelapa Ttelah menggulirkan dana Simpan Pinjam Perempuan Rp3.1 Milyar pada triwulan pertama 2015. Hal itu disebutkan dalam MAD 2015.

Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) Kecamatan Talang Kelapa Sukatno mengatakan, MAD kali ini salah satunya membahas program pemberdayaan PNPM mandiri melalui ekonomi produktif kelompok simpan pinjam 

“MAD kali ini fokus bahasan mencakup lanjutan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kelompok perempuan,” kata Sukatno
.
Dijelaskan Sukatno, dalam MAD triwulan pertama 2015 diketahui dana bergulir pada kelompok perempuan PNPM sebesar Rp3,1 Milyar. Bila ditambah dengan aset PNPM, baik itu yang bergerak dan tidak bergerak maka total dana yang dimiliki PNPM Talang Kelapa mencapai Rp4 Milyar lebih.

“Dana yang ada cukup besar, makanya harus dikelola dengan baik, sehingga dana PNPM bisa tepat guna,” jelasnya.

Empat Mobil Alami Kecelakan Beruntun di Air Batu



Tabrakan beruntun melibatkan empat mobil, truk muatan sawit BG 8061 MJ, truk  muatan karet BD 8732 DK, Suzuki Pick up BG 9296 JH dan kijang Inova BG 1801 NP. Tabrakan beruntun tersebut menyebabkan satu orang luka ringan dibagian kaki, Tukijen (28) warga Plaju Kota Palembang sopir truk sawit,Kamis (28/5) sekitar pukul 02.00 WIB di kilometer 19 depan tugu Keluraga Berencana (KB) Kelurahan Air Batu.
Harman (43) salah satu pengendara yang melihat tabrakan beruntun mengatakan, ketika itu kijang Inova berjalan paling depan di ikuti Suzuki pick up dan truk sawit, ketiga mobil itu beriringan dari arah Palembang. Sampai di kilometer 19 mobil Inova berbelok ke kanan menuju jalan tugu KB Kelurahan Air Batu. Saat bersamaan mobil truk sawit dengan kecepatan tinggi menyalib mobil Pick up didepannya. Mobil truk sawitpun menabrak  bagian belakang kijang Inova yan sedang berelok kekanan. Truk sawit  oleng kiri lalu menghantam bagian belakang seelah kanan Suzuki pick up. Mobil sawit terhenti usai menabrak bagain depan mobil truk karet yang datang dari arah berlawanan.
“Kejadiannya begitu cepat, mobil truk sawit menghantam beberapa kendaraan sebelum terhenti menabrak truk muatan karet,” terangnya.
Usai kecelakaan sopir truk sawit sempat terkurung dalam mobil dengan posisi duduk, diduga kuat bagian kakinya terjepit. Melihat kejadian itu pengendara dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung mengeluarkan sopir dari mobil dan membawanya  ke klinik Kartini Air Batu.
Sementara pengendara  tiga mobil lainnya  tidak mengalami luka-luka. Namun kondisi kendaraan mereka ringsek erat. “Usai dikeluarkan dari mboil darah berceceran dari kaki kanan sopir truk sawit, sopir terluka dibagian kaki tapi kondisinya masih sadar,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Banyuasin Ajun Komisaris Polisi (AKP) Kadek Ary Mahardika SH SIK dikonfirmasi, membenarkan terjadinya tabrakan empat mobil secara beruntun di kilometer 19 Kecamatan Talang Kelapa.

“Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, hanya korban luka ringan dan kerugian materi,” jelasnya singkat.

Rabu, 27 Mei 2015

Kader BKB Talang Kelapa Raih Juara Tingkat Sumsel



Kader Bina Keluarga Balita (BKB) Desa Model Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa, binaan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Banyuasin Menjadi juara pertama lomba BKB propinsi Sumatea Selatan (Sumsel) 2015. Predikat juara BKB tingkat Propinsi Sumsel 2015 ini secara otomatis menjadi utusan Smsel dalam lomba K di tingkat Nasional
          Camat Talang Kelapa Drs Yusrizal, Rabu (27/5) mengatakan, keberhasilan yang telah dicapai tidak lain berkat binaan TP PKK Kabupaten Banyuasin. Dimana Ketua TP PKK Banyuasin Vinita Citra Karini SE MSi langsung  memberikan pembinaa rutin pada kader BKB untuk dalam lomba BKB tingkat  Propinsi Sumatera Selatan.
            Selain mendapatkan juara pertama Kader BKB,  kelompok UPPKS  Desa Talang Buluh, Sri Kandi medapatkan juara ketiga tingkat Propinsi Sumatera Selatan dalam lomba kelompok UPPKS tingkat Propinsi Sumse. “Kami sangat optimis  prestasi gemilang yang telah dicapai mengantarkan Kader BKB Kecamatan Talang Kelapa  menuju tingkat nasional,” katanya.
            Sementara Kepala Desa Talang Buluh Sukatno mengatakan, pihaknya mendukung  penuh atas prestasi yang dicapai kader BKB desanya. Prestasi itu tidak hanya keberhasilan bagi Desa Talang Buluh tapi keberhasilan Kabupaten Banyuasin dalam kiprahnya ditingkat nasional.
            “Prestasi ini sangat membanggakan, kita harapkan ditingkat nasional nanti kader BKB mencapai target juara tingkat nasional,” katanya. (din)


Selasa, 26 Mei 2015

Warga Handayani Tuntut Fasos dan Fasum



TALANG KELAPA – Ratusan warga Handayani Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang, Selasa (26/5) sore mendatangi kantor Kelurahan Sukajadi meminta pemerintah kelurahan memfasilitasi tuntutan warga, terkait penyediakan lahan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) sebagaimana dijanjikan perumahan.
Hendri, (38) salah seorang warga Perumahan Handayani mengatakan, pihaknya akan meminta pengembang perumahan menempati janji tekait lahan fasos da fasum tentunya dengan bantuan pemerintah kelurahan. “Warga perumahan Handayani ingin pengembang perumahan tidak melalaikan lahan fasilitas umum yang sudah menjadi kewajiban,” katanya.
Tahap awal pihak warga dan pengembang akan bertemu di kantor pemerintahan kelurahan, dimana akan dicari titik temu terkait tuntutan warga tersebut. Bila memang pertemuan itu menemui jalan buntu, maka masyarakat  berencana akan melaporkan pengembang ke Lembaga Konsumen Indonesia, REI dan Pemkab Banyuasin. Kemudian, dipertanyakan juga hilangnya fasos dan fasum yang seharusnya menjadi hak warga seperti taman karena dijual ke pihak tertentu oleh pengembang.
“Memang walaunya beberapa fasum dan fasos disediakan, tapi sayangnya sejumlah lahan itu dijual oleh beberapa pihak, tentunya masyarakat dirugikan, inilah yang kita tuntut,” katanya.
Sementara Lurah Sukajadi H Syaiful Anwar mengatakan, pihaknya sudah menjadwalkan pertemuan antar masyarakat dan pengembang, dimana beberapa permasalahan terkait tuntutan warga seperti fasum da fasos akan dibicarakan perwakilan kedua belah pihak. “Kami coba membantu dengan mempertemukan warga dan pengembang, dalam pertemuaan itu akan dibahan beberapa tuntutan warga. ”katanya.
Pemerintah kelurahan berharap masalah pengembang dan warga bisa selesai melalui musyawarah mufakat antar kedua belah pihak. Masyarakat juga diminta menyalurkan aspirasi mereka dengan benar, tidak menyalahi aturan apalagi berbuat anarkis.

“Hal yang terpenting masyarakat harustetap tenang, pemerintah kelurahan akan memfasilitasi tuntutan warga pada pengembang,”  pungkasnya. (din)

Minggu, 24 Mei 2015

Sembawa Color Run, Be Happy, Be Healthy, Be The First Runner!


Komunitas Muda Kaya Kreasi (MUKAKA) penyelenggara, Sembawa Color Run bahagia melihat animo masyarakat Banyuasin mengikuti The Color Runners yang pertama Bumi Sedulang Setudung. Terbukti penyelenggara kewalahan menampung mereka yang masih belum berkesempatan mendaftar. Para pelari dan pelari pemula ini merayakan kegembiraan, berbalur warna-warni saat berlari santai sejauh 3 kilometer di area Eks Penas Desa Lalang Sembawa.
Ketua MUKAKA Banyuasin Rosi Zuliastia mengatakan, tujuan acara yan digelar MUKAKA untuk memasyarakatkan olahraga lari yg dikemas secara Fun. Dimana kegiatan yang diambil bagian dari program kerja MUKAKA, mengajak pemuda agar lebih aktif dan kreatif dan inovatif.
“Kita ingin masyarakat Banyausin menjadi masyarakat yang sehat jasmani dan rohaninya, tentunya juga masyarakat aktif dan kreatif dan inovatif, ” tutur Rosi Zuliastia.
Ditambahkan panitia pelaksana kegiatan komunitas MUKAKA Zildah Nurul Hafiszh , Kegiatan Sembawa Color Run, donor darah dan bazar dibuka oleh Camat Sembawa Lakoni Syafran SH serta  Kepala Desa pemerintah Desa Lalang Sembawa unadi Utama SP.
Khusus kegiatan Sembawa Color Run  peserta melalui tiga pos, dimana pos pertama ypeserta melemparkan tepung warna ke tubuh mereka. Lalu di pos kedua mereka foto berselfi ria dan dipos ketiga mereka istirahat sambil menikmati konsumsi yang disediakan panitia.
          
Selain itu juga, ditengah –tengah kegiatan Sembawa Colur Run  peserta dihibur DJ Billy dengan alunan music untuk memanaskan suasana. Kawula muda yang mengikuti kegiatan ini pun langsung berjingkrak sambil melempar tepung.  “Peserta sangat menikmati apa yang kami suguhkan. Buktinya mereka larut dalam kegembiraan,” tutur Zildah. (din)

Sabtu, 23 Mei 2015

Warga Talang Buluh Demo Ke Kantor Desa

Ratusan masyarakat Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa, mengelar aksi demo ke kantor desa terkait klaim sengketa batas dengan Kota Palembang. Dimana klaim dari kota Palembang lebih dari tiga per empat wilayah Desa Talang Buluh masuk dalam Kecamatan Gandus. Aksi demo warga sempat menutup akses jalan alternatif Talang Buluh – Gandus. Mereka juga memasang aneka spanduk bertuliskan warga tolak klaim kota Palembang atas wilayah Desa Talang Buluh.
Reza (26) warga Desa Talang Buluh mengatakan, aksi yang digelar warga sebagai solidaritas masyarakat dimana mereka tetap ingin menjadi bagian dari Kabupaten Banyuasin. "Kami menolak klaim wilayah Talang Buluh, soalnya wilayah Talang Buluh merupakan wilayah Kabupaten Banyuasin " katanya.
Selain menolak klaim wilayah Palembang, warga Talang Buluh juga meminta pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk tegas dalam menyikapi masalah ini. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan permasalahan, mulai dari sengketa identitas sampai sengketa lahan. "Kami minta pemerintah menyelesaikan masalah ini, sehingga klaim yang dilakukan Kota Palembang tidak merisaukan warga," ucapnya.
Sementara Kades Talang Buluh Sukatno mengatakan, aksi demo warga akibat kekecewaan dari klaim kota Palembang yang menyatakan hampir seluruh wilayah Talang Buluh masuk dalam kawasan Gandus. Dari klaim itu kawasan Talang Buluh hanya menyisahkan 200 hektar. "Masyarakat kesal, makanya mereka berdemo meminta pemerintah Kabupaten menyelesaikan masalah ini," katanya.
 Lanjut Sukatno, pemerintah desa pun akan menindak lanjuti tuntutan warga, dengan menyampaikannya kepemerintah Kabupaten Banyuasin. Tujuannya tidak lain agar masalah ini selesai dan tidak menjadi polemik yang berkepanjangan bagi kedua wilayah. "Tentunya tuntutan warga akan kita sampaikan kepemerintah Kabupaten Banyuasin, salah satunya tetap mempertahakan wilayah Talang Buluh dalam bagian Kabupaten Banyuasin," katanya
Sementara tokoh masyarakat Talang Kelapa Zulkifli (68) mengatakan, dulunya Talang Buluh merupakan bagian dari dusun IV Kelurahan Sukajadi, namun seiring perkembangan waktu di mekarkan menjadi desa. Wilayah Talang Buluh pun tidak masuk dalam bagian 9 desa perbatasan pada era Kabupaten Muba yang dulunya diserahkan pada kota Palembang.
"Talang Buluh itu masuk Banyuasin, tidak ada alasan untuk masuk Palembang, sebab pada masa pemekaran dari Sukajadi, saya ikut menentukan batas. Intinya yang bilang wilayah Talang buluh masuk Palembang itu ngawur, enggak ada landasannya," pungkasnya.(*)


Jumat, 22 Mei 2015

Geliat Kemajuan Diperbatasan Kecamatan Talang Kelapa

Letaknya yang jauh dari kawasan ibu kota Kabupaten Banyuasin, Kota Pangkalan Balai sekitar 32 kilometer, tidak menghambat kemajuan kawasan wilayah Kecamatan Talang Kelapa. Letaknya yang strategis menjadikan wilayah Kecamatan Talang Kelapa menyimpan segudang potensi alam dan sumberdaya manusia.
Dari perkembangan ekonomi kawasan Kecamatan Talang Kelapa terbagi dalam 3 bagian yang sangat mencolok. Pertama kawasan kilometer 13 sampai kilometer 20 Jalan Palembang - Betung. Di kawasan ini terdapat perkembangan pembangunan toko, properti serta pasar. Hampir dipastikan semua kebutuhan rumah tangga masyarakat baik sembako elektronik hingga hiburan ada di kawasan ini.

Sementara, potensi ekonomi produktif rumahan yang dikembangkan masyarakat pemukiman tidak kalah bersaing. Usaha batu bata dan genteng, keramik tanah liat, peternakan ayam, ikan, dan sapi jadi andalan warga. Usaha batu bata dan genteng yang konon sudah ada sejak jaman marga menjadikan dikawasan ini salah satu daerah penghasil produksi batu bata besar di propinsi Sumsel.

Hampir lebih dari 2 juta batu bata dan genteng berhasil diproduksi usaha rumahan bangsal batu bata tiap bulannya. Daerah pemasarannya tidak hanya lokal Banyuasin tetapi sejumlah propinsi di Pulau Sumatera dan Jawa. Peternakan ayam dan ikan dikawasan ini menjadi andalan dan sangat berkembang pesat. Kawasan Sukamakmur merupakan kawasan peternakan ayam pedaging, potong dan dan petelur yang sudah tersohor hingga ke luar propinsi Sumsel.

Dari Data BPS Banyuasin, populasi unggas petelur di kawasan ini sebanyak 4.030. 3.000 ekor, ayam pedaging, 5. 950.000 ekor, ayam buras 2.90.700 ekor, dan Itik 2.331 ekor. Dari jumlah itu, kawasan Sukomakmur Kecamatan Talang Kelapa menjadi kawasan menyuplai telur unggas maupun daging unggas terbesar di Sumsel. Proses peternakan unggas yang ada di wilayah ini di kelola oleh industri rumahan tradisonal. Selain peternakan unggas, kawasan ini juga penghasil peternakan bibit ikan, serta daging ikan. Aneka pembudidayaan dan pembesaran ikan di kawasan ini lengkap, mulai dari ikan Arwan, Lele, Gurami, Nila, Patin, Betutu serta Tembakang.

Populasi aneka ikan dikawasan ini lebih dari 15.000.000 ekor. Tersebar di Kelurahan Sukajadi, Air Batu, Sukamoro dan Tanah Mas. Sedangkan kawasan Pasir Putih Kelurahan Sukajadi menjadi sentra pembibitan ikan di Kecamatan Talang Kelapa. Kedua, kawasan perekonomian di Jalan Tanjung Api-api Kelurahan Talang Keramat - Gasing. Kawasan ini menjadi kawasan industri dan perumahan. Sejumlah industri menengah dan besar terus berkembang melakukan pembangunan dilokasi ini.

Mulai dari pabrik mie isntan, CPO, karet, baja, spring bed dan lainnya. Data Desa Gasing -Talang Keramat MEnunjukan tidak kurang dari 10 industri besar sudah beroperasi, semeentara 20 lagi industri masih dalam tahap pembangunan. Industri tersebut mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Disektor perumahan, kawasan ini mengalami perkembangan pesat. Pembangunan Prumnas sebanyak 2500 unit rumah sederhana berlokasi di kawasan ini. Belum lagi perkembangan perumahan swasta yang terus bermunculan di sekitar Talang Keramat.
Kawasan ketiga yakni Kenten, dimana lokasi Kenten yang dekat dengan pelabuhan sungai dan bandara membuat kawasan ini menjadi pusat pergudangan. Puluhan gudang bediri dilokasi ini. Tidak heran sejumlah lalu lintas kawasan ini didominasi angkutan barang, baik itu mobil box maupun truk tronton. Bukan hanya pergudangan, sektor perumahan, pertanian sayur dan kerajinan atap nipah serta kayu gelam juga masih berkembang di kawasan ini. Bahkan untuk perumahan kawasan ini merupakan pilihan alternatif warga perkotaan untuk tempat tinggal, sementara hasil alam kerajinan nipah, kayu gelam dan sayur penyuplai wilayah Palembang.

Kecamatan Talang Kelapa Kini


Kecamatan Talang Kelapa merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin dengan luas 560,12 kilometer persegi dan berpenduduk sekitar 125.233 jiwa. Letak Kecamatan Talang Kelapa berbatasan langsung dengan enam kecamatan, sebelah utara berbatasan Kecamatan Tanjung Lago dan Sako Palembang, sebelah selatan Kecamatan Gandus Palembang, sebelah  barat Kecamatan Sembawa, sebelah timur Kecamatan Sukarame dan Alang-Alang Lebar Palembang.

Talang Kelapa Dulu



Pada zaman penjajahan kawasan Kecamatan Talang Kelapa tercatat wilayahnya dikendalikan 3 marga besar, yakni, Gasing, Kenten dan Tanjung Lago. Seiring masa kemerdekaan maka kendali pimpinan kawasan dari marga diubah menjadi kecamatan.