Gelombang tinggi mencapai 3
meter di perairan
Sungsang dan Selat Bangka, membuat ratusan nelayan terpaksa
menghentikan aktifitas melaut. Dalam sebulan terakhir sedikitnya empat
perahu nelayan asal Sungsang telah karam dihantam gelombang
tinggi. Meski tak ada korban
jiwa, nelayan tetap menderita kerugian puluhan juta lantaran
perahu nelayan rusak berat, bahkan
hilang.
Nelayan asal Sungsang, yanto (40) mengatakan,
hampir sebulan ini dirinya tidak berani melaut sebab ombak di Selat Bangka masih tinggi. Jarak pandang
terganggu akibat ditutup gelombang, apalagi
perahu yang sering ia
pakai untuk melaut berukuran kecil.
Tidak melautnya para
nelayan otomatis tidak mendapatkan penghasilan. Untuk menyambung hidup ia terpaksa hanya menjaring di Sungai Sungsang dengan hasil
tangkapan kurang maksimal. “Pendapatan kami hilang karena tidak melaut, agar
tidak semakin terpuruk kami terpaksa beraktifitas mencari ikan di sungai,”
terangnya.
Sulaiman (39) nelayan
Sungsang lainnya mengatakan,
perahu nelayan dari lima
Desa Sungsang
banyak
bersandar lantaran. Angin
kencang dan gelombang
tinggi menjadi penyebabnya. Ratusan
nelayan terpaksa memcari ikan dan udang di sungai Sungsang walaupun hasil yang di dapat hanya cukup makan. “Harga udang dan ikan laut di pasar Sungsang melambung tinggi, itu akibat
nelayan banyak yang stop melaut, berdampak stok berkurang harga pun melonjak”
katanya.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar